Apa itu burung Hune(Bahasa Wakatobi)?
Burung Hune dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan nama Walik kembang atau dalam nama ilmiahnya Ptilinopus
melanospilus. Burung Hune adalah sejenis burung yang terdapat di dalam
suku burung merpati Columbidae. Burung Hune
berukuran sedang, dengan panjang
mencapai 24 cm. Spesies ini memiliki bulu berwarna hijau dengan paruh dan iris
mata berwarna kekuningan. Jantan dewasa memiliki kepala abu-abu, tengkuk hitam,
tenggorokan kuning, perut bagian kuning emas dan penutup ekor bawah merah muda.
Betina dan burung muda memiliki bulu yang hampir keseluruhan berwarna hijau.
Populasi Burung Hune tersebar di Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Di Indonesia, spesies ini ditemukan di hutan dataran rendah dan perbukitan
kepulauan Sunda Kecil, pulau Sulawesi (Wakatobi), Maluku, Nusa Tenggara Barat
dan pulau-pulau disekitarnya.
Makanan burung Hune terdiri dari aneka buah-buahan, beri dan
ficus. Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih.
Di Wakatobi burung Hune banyak
dijumpai pada pohon beringin yang sedang berbuah. Dipohon beringin inilah kebanyakan suara burung Hune bersahut-sahutan dengan suara “hu hu hu....hu hu hu...hu
hu hu”
Burung Hune sangat legendaris
dikalangan masyarakat Wakatobi, hal ini
sangat beralasan karena Burung Hune
semenjak masa lampau selalu dikenang dalam
sebuah lagu berjudul “HUNE”. Adapun lirik lagu Hune yang dimaksud adalah :
Ane ke hunesu, ane
ke hunesu sa’ulu
Te apata nu
malingkasa
Te suarano,
tunggala rea-rea
Hu hu ...hu
hu...huumo...
Toka mea na’e no
lolamo
Nohelayisi nakumo
Hune maimo,
kumonimpala kokomo
Hunesu maimo hune
Demikian
postingan ini semoga bermanfaat.
Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Walik_kembang
https://www.facebook.com/sumiman.udu.5/photos
https://www.facebook.com/sumiman.udu.5/photos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar